Oleh: Robert Edy Sudarwan
Penggiat di KAMMI
”Tulisan
ini adalah refleksi perjalanan di tengah gegap gembitnya KAMMI dalam karyanya
untuk Indonesia baik secara kultur atau pun struktur. Sekedar untuk mengingat
dan mengukur diri, sebagai cermin yang harapannya dapat di jadikan cara untuk melihat
diri sendiri untuk lebih baik dan bertahan dalam dinamika pergerakan kepemudaan
di Indonesia,”.
Kehadiran KAMMI sejak 1998
dalam kancah gerakan di Indonesia tentu tidak dapat lepas dari visi besarnya. Dengan
karakter gerakan yang bukan hanya sebagai oganisasi masa, namun juga organisasi
pengkaderan. Organisasi ini menjadikan kader sebagai komponen utama dalam
mencapai visinya, dan mau tidak mau di pertemukan pada banyaknya masalah dalam
proses kaderisasinya.
Pengkaderan dalam
hal ini diartikan sebagai sistem yang terdiri dari beberapa
tahapan untuk menanamkan nilai jati diri kader KAMMI dalam mencapai tujuan
bersama. Pada proses ini secara formal, tentu ada yang bertindak sebagai subjek
dan objek. Subjek adalah mereka yang diamanahi sebagai pelaksana pengkaderan, sedangkan
objek adalah sasaran pengkaderan yang tidak lain adalah kader itu sendiri.