12 Februari 2013

KAMMI Kultural untuk Indonesia!

KAMMI Kultural untuk Indonesia!

Sejak 1998, KAMMI sudah menegaskan dirinya sebagai gerakan yang memperjuangkan hak-hak umat. KAMMI berpikir dan berkehendak merdeka, tanpa ada satu kekuatan pun di luar KAMMI yang bisa memaksa KAMMI bertindak.


KAMMI Kultural, demikian nama kami sering disebut. Sejak Sarasehan Intelegensia KAMMI di Yogyakarta digelar akhir tahun 2012 lalu, nama 'KAMMI Kultural' makin sering diperbincangkan. Tentu, ada yang tempat dan ada yang salah paham.

Siapa sebenarnya KAMMI Kultural? Kami bukanlah orang-orang yang ingin mengejar kekuasaan di organisasi bernama KAMMI. Juga, kami sama sekali tidak berkeinginan untuk mengambil kepemimpinan yang sah. Kami adalah orang-orang yang ingin mencintai KAMMI dengan sederhana, jika boleh mengutip Sapardi. Kami ingin berbuat sesuatu untuk KAMMI tanpa harus terjebak pada sekat-sekat struktural. Kami percaya, KAMMI ada dan hadir untuk Indonesia. Oleh sebab itu, kami berkeyakinan bahwa KAMMI sejatinya adalah milik publik, rakyat Indonesia.

Dengan demikian, KAMMI Kultural percaya bahwa KAMMI harus kembali pada basis gerakannya: kembali menjadi gerakan dakwah yang menyerukan ketauhidan secara sosial, kembali menjadi gerakan intelektual yang mencerahkan dan membebaskan, kembali menjadi gerakan sosial yang membela dan memberdayakan umat, serta kembali menjadi gerakan politik yang independen dan anti-kezaliman. Itulah amanat paradigma Gerakan KAMMI.  Karena kami percaya, Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI dan Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI.

Atas dasar itulah, KAMMI Kultural hadir untuk bangsa dan negara Indonesia yang Islami. Tabik!

Photo Courtesy of Arif Susanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar