13 Maret 2013
Sarasehan Nasional Intelegensia KAMMI II Siap Digelar di Jakarta
JAKARTA (13/3)-Setelah sukses dengan gelaran Sarasehan Nasional Intelegensia I di Yogyakarta yang melahirkan forum KAMMI Kultural di beberapa daerah, Sarasehan Intelegensia KAMMI akan kembali digelar di Jakarta, 15-17 Maret 2013.
Kegiatan yang merupakan lanjutan sarasehan di Yogyakarta ini akan mengangkat tema "Menggugat Peran Ke-Indonesia-an KAMMI". Forum akan membahas strategi paradigma gerakan KAMMI, genealogi KAMMI, dan rumusan Manifesto "KAMMI untuk Indonesia".
"Sarasehan ini akan digelar selama 3 hari 2 malam dan menghadirkan beberapa alumni KAMMI sebagai pemantik. Terbuka untuk semua kader KAMMI", tutur Adhe, pegiat Komunitas Kultural di Jakarta.
Informasi yang kami dapatkan, beberapa alumni yang menyatakan siap hadir di antaranya adalah Amin Sudarsono dan Mu'tamar Ma'ruf, alumni KAMMI Yogyakarta, serta beberapa mantan pegiat KAMMI Pusat dari tahun 1998-2009.
Kegiatan ini rencana akan dihadiri oleh aktivis-aktivis KAMMI dari beberapa daerah. Di antaranya dari Solo, Yogyakarta, Bandung, Malang, dan beberapa daerah lain yang belum terkonfirmasi. Ada juga beberapa aktivis dari Lampung, Kalimantan, dan Maluku Utara yang menuntut ilmu di pulau Jawa.
Rizky, aktivis KAMMI dari Yogyakarta, menuturkan bahwa aktivis-aktivis KAMMI tersebut hadir di Jakarta untuk berdiskusi. "Mohon jangan ada salah paham terkait Sarasehan ini. Kami datang ke sini untuk berdiskusi dan tukar pikiran dan konsolidasi gagasan untuk KAMMI", terang mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi sarjananya tersebut.
"Kami hanya ingin mencintai KAMMI dengan sederhana", imbuhnya mengutip slogan KAMMI Kultural yang terpampang di media sosial dann jurnalnya.
Selama ini, Forum Diskusi KAMMI Kultural aktif menggelar Forum Diskusi "Sabtuan" di Yogyakarta, Jurnal KAMMI Kultural, menerbitkan dokumen-dokumen lama KAMMI secara virtual, dan aktif menggelar Roadshow diskusi di beberapa kampus di Jakarta. Forum KAMMI Kultural sendiri digagas di Yogyakarta pada Sarasehan akhir tahun lalu, dan menarik minat aktivis-aktivis KAMMI dari berbagai daerah.
Forum Diskusi Sabtuan terakhir yang digelar di Yogyakarta, Sabtu (9/3) lalu, menggagas Gerakan Koperasi Islami di KAMMI melalui BMT dan Badan Wakaf Alumni. Dua konsep tersebut digagas sebagai wujud nyata gerakan ekonomi keumatan KAMMI.
Roadshow diskusi pra-Sarasehan ini telah digelar beberapa kali, di antaranya di UI, UNJ, dan Bidakara. Roadshow diskusi ini menghadirkan beberapa alumni dan aktivis KAMMI, seperti Okta Undang Suhara (HLN PP KAMMI), Wibisono (HLN PP KAMMI), Syarifudin (Jurnalis SINDO) dan Amin Sudarsono (aktivis Pattiro).
Di media sosial, kegiatan ini mendapatkan beberapa tanggapan positif. "Lanjutkan. Hasil Sarasehan bisa diterbitkan menjadi buku", komentar Syarifudin melalui akun facebook-nya. "Temanya menarik, terutama di sesi Kupas Tuntas Genealogi KAMMI", tulis Dede Taufiq, aktivis KAMMI Banten. Pidi Winata, pengurus KAMMI DIY, juga menyatakan apresiasi serupa. "Apapun temanya, perjuangan substantif memang lebih penting", kata mantan Presiden BEM UNY ini.
Kegiatan sarasehan ini rencananya akan digelar di Riyadusshalihin, Tebet, Jakarta Selatan, sejak pukul 15.30 hari Jumat. Pendaftaran Sarasehan masih dibuka untuk semua kader KAMMI. Jika berminat, silakan datang di hari H atau menghubungi Dian (089622998757). Bagi yang berasal dari luar daerah, silakan memesan tiket dan menghubungi panitia penyelenggara.
Semoga Sarasehan ini dapat membuat kita lebih mencintai KAMMI dengan sederhana... [maru]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar