6 Februari 2014

KAMMI MEMBACA! Undangan Menulis 'Ulasan Buku'

Anda suka membaca buku? Atau anda kader KAMMI yang taat pada mantuba dan sedang membaca buku-buku yang direkomendasikan oleh manhaj? Jangan biarkan bacaan anda hilang begitu saja!

Semangat membaca buku sudah diperintahkan oleh Allah pada wahyu yang diturunkan pertama kali: Iqra'. Membaca, dalam lima ayat tersebut, harus diikuti dengan 'menulis' dan 'mengajarkan' kepada manusia, sehingga pengetahuan yang didapat dari buku bisa menyebar dan menghasilkan pengetahuan baru., 

Sejak tahun 2013, Jurnal KAMMI Kultural mengelola rubrik 'Ulasan Buku' yang menghadirkan ulasan dan kritik kader KAMMI atas buku yang dibaca. Rubrik ini diasuh oleh Ahmad Rizky M. Umar (Yogyakarta). Di tahun 2013, ada 6 artikel ulasan buku yang terbit. Ini menandakan adanya apresiasi yang baik dari beberapa kader KAMMI terhadap buku yang sedang mereka baca.

Di tahun kedua (2014) ini, Jurnal KAMMI Kultural kemballi memfasilitasi kader-kader KAMMI yang membaca buku untuk menuliskan ulasan dan kritiknya atas buku-buku yang sudah dibaca. Buku yang diulas bebas, semua genre dari sastra, politik sosial, budaya, agama, keislaman, filsafat, hingga buku-buku biografi. Direkomendasikan untuk mengulas buku dengan tema Gerakan Politik Islam dan buku-buku ideologi KAMMI. 

Beberapa kriteria untuk tulisan di rubrik ini antara lain: 
1. Tulisan diketik dalam format MS Word sebanyak 1000-1500 kata.
2. Mencantumkan identitas buku, minimal nama penulis, judul buku, dan penerbit.
3. Buku yang diulas bebas, lebih disukai yang mengambil tema Gerakan Politik Islam dan buku-buku idelogi KAMMI.
4. Pengulas diharapkan dapat memberikan kritik atas kelemahan yang ada di buku tersebut, agar bisa memberikan perspektif yang baru terhadap isi buku.
5. Tulisan dikirim via email ke rizky_mardhatillah@yahoo.co.id (Umar) atau huruharaunmuh@gmail.com (Azami).
6. Editor berhak mengedit isi tulisan selama tidak mengubah substansi.

Besar harapan kami agar kader-kader KAMMI dapat berpartisipasi menulis dalam Jurnal KAMMI Kultural dan rubrik 'ULASAN BUKU'. Jika pada Mukernas lalu ada wacana untuk membuat gerakan KAMMI membaca, inilah saatnya membuktikan wacana tersebut. Sebab, inti dari gerakan membaca adalah menuliskan kembali dan mengajarkan isi bacaan tersebut kepada manusia...

Mari menulis di Jurnal KAMMI Kultural!

"Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan" (Pramoedya Ananta Toer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar