14 Desember 2014

Surat Pembaca: "Siapakah KAMMI Kultural?"

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Redaksi Yth,
Saya ingin bertanya, apakah sebenarnya Forum Diskusi KAMMI  Kultural itu sama dengan KAMMI-KAMMI yang lainnya, atau berbeda secara kultural?
Terima Kasih, 
AP

Redaksi:  
Wa alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh.
Saudara AP yang baik,

Pertanyaan saudara sebetulnya sering sekali ditujukan, baik secara langsung atau tidak langsung, ke pegiat-pegiat Forum Diskusi KAMMI Kultural. Mungkin dalam kesempatan ini kami akan mencoba untuk menjelaskan secara publik. Forum Diskusi KAMMI Kultural pada dasarnya adalah Komunitas yang digawangi oleh anggota KAMMI dan beberapa rekan lain. Disebut Kultural ada sejarahnya. Forum Diskusi ini lahir pada Sarasehan Nasional KAMMI di Yogyakarta di akhir tahun 2012. Niatnya adalah untuk menjadi 'wadah informal' bagi aktivis-aktivis KAMMI yang ingin berdiskusi, menambah pengetahuan, dan menggagas hal-hal baru tanpa harus dibatasi oleh sekat-sekat struktur KAMMI secara formal. Setelah diinisiasi pada Sarasehan di Yogyakarta pada tahun 2012, Forum Diskusi KAMMI Kultural secara rutin menggelar diskusi di beberapa kota, di antaranya Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Jakarta, dan Lampung. Wadah untuk mengaktualisasikan gagasan itu adalah Jurnal KAMMI Kultural ini, yang didesain sebagai wadah tukar pikiran kader-kader KAMMi dan menghasilkan gagasan-gagasan baru bagi pengembangan gerakan Islam.

Jadi, forum Diskusi KAMMI Kultural ini bisa dibilang sebagai Komunitas yang diinisiasi oleh aktivis-aktivis KAMMI, dan banyak anggotanya juga merupakan pengurus KAMMI, baik di Daerah, Komisariat, Wilayah, hingga Pusat. Kami berangkat dari basis ideologi KAMMI yang tercantum dalam Filosofi Gerakan KAMMi, oleh karena itu secara wacana sebetulnya tidak berbeda dengan KAMMI di berbagai daerah. Forum Diskusi KAMMI Kultural terutama berpijak pada Paradigma Intelektual Profetik yang ada di Filosofi Gerakan KAMMI, bahwa (1)— Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal; (2) Gerakan Intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal; dan (3) Gerakan Intelektual Profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik. Kami berpedoman bahwa pengetahuan adalah dasar pijakan yang sangat penting bagi KAMMI, dan semua bentuk 'ijtihad' pergerakan yang diambil oleh KAMMI harus berdasarkan pada basis pengetahuan yang jelas. Untuk itulah, Jurnal KAMMI Kultural ini dihadirkan.

Forum Diskusi KAMMI Kultural juga percaya bahwa semangat pergerakan yang dibawa oleh KAMMI berprinsip pada semangat kesejajaran posisi anggota. Oleh karena itu, KAMMI bersemboyan "Bergerak tanpa Kasta dan Berjuang tanpa Nama". Siapapun anda, Darimanapun asal anda, asalkan anda bersepakat dengan prinsip Intelektual Profetik dan mau berdiskusi, menulis, berdialektika dengan kita semua, andalah Kultural.

Demikian jawaban kami. Semoga bisa menjawab pertanyaan saudara AP dan kawan-kawan lain yang punya pertanyaan yang sama.

Salam Hangat,
Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar