oleh: Nana Sudiana *)

Itulah KAMMI, yang ketika kelahirannya dielu-elukan banyak pihak sebagai benih sekaligus buah reformasi. Ya, bagaimana tidak disebut benih dan buah reformasi kalau kelahiran KAMMI dan puncak perjuangannya berada dalam lintasan masa yang teramat pendek. KAMMI lahir di 29 Maret 1998 dan momentum puncak reformasi–saat Suharto jatuh dari kekuasaannya–pada 20 Mei 1998. Pasca itu, aras demokrasi tidak lagi menyertakan KAMMI dalam banyak hal. Indikator sederhana ini dapat kita tengok pada berbagai pemberitaan media. Saat awal kelahirannya hingga Suharto lengser, berita tentang KAMMI cukup banyak tersebar di berbagai media, baik secara kuantitas maupun kedalaman pemberitaannya. Setelah itu, jumlah pemberitaan serta ulasan tentang KAMMI amat terbatas jumlahnya.